Kenali HIV Lebih Dalam Yukk !!

[Elektromedik Kesehatan]
Salam elektromedik rekan-rekan. Seperti biasa, setiap hari senin mimin akan bagian informasi-informasi kesehatan yang bermanfaat untuk kita semua. Oke daripada basa basi, yuk simak langsung tentang HIV.

PENGERTIAN



HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus. HIV menyerang sistem kekebalan tubuh yang selanjutnya melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.
Obat atau metode penanganan HIV belum ditemukan. Namun, perkembangan penyakit dapat diperlambat dengan menjalani pengobatan tertentu sehingga penderitanya dapat menjalani hidup dengan normal.

AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV, yaitu ketika kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah tidak ada lagi. Dengan pendeteksian dan penanganan dini, penderita HIV tidak akan naik kelas menjadi AIDS.

Statistik HIV/AIDS

Menurut data WHO yang tercatat, pada akhir 2015 terdapat 36.7 juta penderita HIV di seluruh dunia. Dari angka tersebut, sebanyak 18.2 juta penderita telah mendapatkan pengobatan antiretroviral. Di akhir 2015, pertumbuhan pengidap baru mencapai 2.1 juta orang.

Sedangkan, menurut UNAIDS, pada 2015 terdapat 690 ribu pengidap HIV. Sebanyak 250 ribu di antaranya adalah wanita berusia 15 tahun ke atas. Sedangkan, jumlah anak-anak dan remaja pengidap HIV tercatat sebanyak 17 ribu orang. Angka kematian akibat AIDS mencapai 35 ribu orang, yang menyebabkan 110.000 anak usia 0-17 tahun menjadi yatim-piatu.
Penyebaran HIV

HIV dapat ditemukan di dalam cairan tubuh orang yang terinfeksi. Cairan tubuh yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan vagina, cairan anus, darah, dan ASI. Namun, HIV tidak dapat tersebar melalui keringat atau urine. HIV termasuk virus yang rapuh, tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia.

Umumnya, penyebaran virus HIV terjadi melalui hubungan seksual yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik saat memakai narkoba. Cara penyebaran lainnya termasuk:

  • Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, pada saat proses melahirkan atau menyusui.
  • Melalui seks oral.
  • Melalui penggunaan alat bantu seks yang dipakai bergantian.
  • Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
  • Memakai jarum, suntikan, dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah terkontaminasi.


DIAGNOSIS

Satu-satunya cara untuk mengetahui seseorang mengidap HIV atau tidak adalah dengan melakukan tes HIV yang disertai konseling. Segeralah mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat (klinik VCT) untuk tes HIV jika Anda memiliki risiko terkena virus tersebut.

Layanan tes HIV dan konseling ini disebut sebagai VCT (Voluntary Counseling and Testing) atau KTS (Konseling dan Tes HIV Sukarela). Tes bersifat sukarela dan rahasia. Pertama, konseling akan diberikan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko infeksi, pola hidup keseharian, serta cara menghadapi hasil tes jika terbukti positif.

Setelah itu akan dilakukan tes HIV, yakni tes darah untuk melihat adanya antibodi terhadap HIV di dalam sampel darah. Jika hasil tes negatif tetapi konseling menyimpulkan bahwa yang bersangkutan memiliki faktor risiko cukup besar, maka tes HIV akan diulang satu sampai tiga bulan setelah tes pertama dilakukan.

Hasil Tes Positif HIV

Apabila hasil tes darah kembali positif, konselor atau dokter akan menyampaikannya kepada pengidap. Mereka juga akan menjelaskan detail mengenai situasi yang sedang terjadi, termasuk cara menghadapinya.

Pengidap HIV juga harus melakukan tes darah secara rutin untuk memantau perkembangan virus sebelum pengobatan dilakukan. Pengobatan dimulai setelah virus mulai melemahkan sistem kekebalan tubuh pengidap. Kondisi ini dapat dilihat dengan memeriksa kadar sel CD4 dalam darah.
Pengobatan biasanya disarankan jika CD4 sudah mendekati 350. Tujuannya adalah untuk menurunkan kadar virus HIV serta untuk mencegah penyakit yang terkait dengan HIV. Kemungkinan untuk menyebarkannya juga menjadi lebih kecil.

Yayasan dan Organisasi di Indonesia

Di Indonesia, ada yayasan dan organisasi yang fokus mengurus HIV/AIDS, di antaranya:
  • Komunitas AIDS Indonesia.ODHA Indonesia.
  • ODHA Indonesia.
  • Yayasan Spiritia.
  • Yayasan Orbit.
  • Yayasan AIDS Indonesia.

Sedangkan lembaga pemerintah yang dibentuk khusus untuk menangani HIV/AIDS adalah Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN).

Jika hasil tes positif, Anda akan dirujuk ke klinik atau rumah sakit spesialis HIV. Anda juga mungkin akan menjalani beberapa tes darah lain untuk melihat dampak dari HIV terhadap sistem kekebalan tubuh.

PENYEBAB

Umumnya, penyebaran virus HIV yang terjadi di negara Indonesia adalah melalui hubungan seksual yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik saat memakai narkoba. Seseorang yang terinfeksi HIV bisa menularkannya kepada orang lain, bahkan sejak beberapa minggu sejak tertular.

Semua orang berisiko terinfeksi HIV. Namun, beberapa kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi, antara lain:

  • Orang yang melakukan hubungan seks tanpa kondom, baik sesama jenis kelamin maupun heteroseksual.
  • Orang yang sering membuat tato atau melakukan tindik.
  • Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
  • Pengguna narkotika suntik.
  • Orang yang berhubungan seksual dengan pengguna narkotika suntik.


Nah itu dia rekan rekan, jadi jangan jauhi orangnya. Tapi jauhi penyakitnya ya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kita semua.
#ra
sumber:klikdokter

Comments

Popular posts from this blog

Workshop Nasional di Karimun Jawa Bersama DPC Ikatemi Pati