Kebiasaan Para Lulusan Elektromedis yang Sukses

Setelah lulus kuliah, jamak bila para fresh graduate mulai bersiap-siap untuk mencari pekerjaan. Meskipun ada juga yang memilih beristirahat atau liburan dahulu beberapa waktu sebelum menceburkan diri dalam persaingan ketat di pasar tenaga kerja. Peralihan status dari fresh graduate ke karyawan tidak sama bagi setiap orang. Ada yang membutuhkan waktu kurang dari 3 bulan untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya, namun ada juga yang mentok di status pengangguran sampai 1-2 tahun lamanya. Siapapun tidak ingin menjadi pengangguran terlalu lama, lalu, adakah cara yang dapat mempercepat update status occupation Anda?

Jawabannya mungkin terletak pada seberapa efektif dan besar usaha Anda dalam mencari pekerjaan yang diinginkan. Usaha boleh sama besar, tapi keefektifan belum tentu. Para job seeker yang sukses pasti memiliki trik dan cara tertentu sehingga dapat menembus ketatnya persaingan dalam waktu yang relatif cepat. Bukan masalah keberuntungan, melainkan kematangan dan kesiapan mereka yang layak menjadi pelajaran. Berikut ini adalah beberapa kebiasaan para pencari kerja yang sukses mendapatkan karir pertamanya:

Sigap manfaatkan masa transisi Tanpa bersantai terlalu lama, segera mulai mencari pekerjaan yang sesuai dengan cita-cita dan kemampuan Anda. Bergabunglah dengan job portal, ikuti bursa lowongan kerja, carilah iklan lowongan di koran atau majalah kampus, ikuti milis lowongan kerja, build & maintain network Anda. Untuk menambah keahlian, ikuti kursus kilat komputer atau bahasa asing. Persiapkan dan update selalu CV, resume, dan portfolio Anda dengan sebaik-baiknya. Daripada menghabiskan waktu menganggur dengan hura-hura, lebih baik memanfaatkannya untuk mempersiapkan 'peralatan tempur' bagi usaha job hunting Anda.

Fokus. 
Berusaha seefisien mungkin, fokuslah melamar pekerjaan yang memang sesuai dengan kualifikasi Anda. Melamar pekerjaan secara asal-asalan hanya buang-buang waktu dan tenaga. Membuat satu atau dua aplikasi yang berkualitas lebih baik daripada puluhan namun sekenanya. Kebanyakan job seekers mulai frustrasi saat tidak kunjung mendapatkan pekerjaan yang diinginkan sehingga mengubah manuver dengan melamar ke setiap lowongan yang tersedia. Memiliki alternatif harus, namun sifat selektif tetap harus dijaga.

Siap setiap saat. 
Jarak waktu antara diterimanya CV untuk kemudian di-review oleh employer sampai proses pemanggilan kandidat untuk wawancara terkadang sulit diprediksi. Oleh karena itu, selalu siapkan diri Anda. Mulailah segala aktivitas sejak pagi hari, sehingga jika telepon penting itu datang, Anda akan terdengar siap dan mantap. Mendiskusikan tawaran pekerjaan dengan kondisi setengah sadar akibat baru bangun tidur sementara waktu sudah siang akan memberikan kesan kurang baik.

Menjalin koneksi yang luas. 
Memanfaatkan segala jejaring yang dimiliki untuk mendapatkan informasi seputar rekrutmen. Akan sangat menguntungkan jika koneksi yang dimiliki ternyata turut membantu dalam segala prosesnya. Oleh karena, selalu jalin silaturahmi dengan teman-teman seangkatan, alumni, dosen-dosen, dan link potensial lain yang dekat dengan sumber kesempatan kerja.

Positive thinking dan pantang menyerah. 
Ini sifat yang mutlak diperlukan karena tantangan yang dihadapi pastinya sangatlah berat. Para job seekers yang sukses juga harus melalui serangkaian penolakan dan kekecewaan dahulu sebelum akhirnya berhasil. Untuk menyemangati diri sendiri ada baiknya bergaul dengan orang-orang yang positif dan bacalah kisah-kisah sukses untuk menginspirasi.Roma tidak dibangun dalam semalam, bersabarlah dan terus berusaha.

Tidak memaksakan diri. 
Saat usaha Anda telah maksimal, hal yang harus dilakukan tinggal menunggu dan berdoa. Sekalipun job hunting adalah tugas pokok Anda, tidak perlu menghabiskan seluruh waktu untuk melakukannya. Sangat penting untuk menjaga sikap realistis Anda. Melamar hanya satu jenis pekerjaan sementara Anda memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan lain hanya akan menghabiskan waktu saja dan dapat menjauhkan Anda dari berbagai kesempatan lain, misalnya menjajaki kemungkinan wirausaha, menerima tawaran freelance, atau sekedar menjadi sukarelawan untuk non-profit organization.


Demikian Semoga Bermanfaat.
Kiriman Dari Pak Agus Komarudin

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Tenaga Elektromedik

4 Pertanyaan Dari Calon Mahasiswa Yang Masuk Jurusan Teknik Elektromedik